Radio Senda 1680 – Pada Rabu pagi, 29 Januari 2025, sekitar 20 orang tewas akibat kecelakaan pesawat di negara bagian Unity, Sudan Selatan. Perusahaan Greater Pioneer Operating Company (GPOC) menyewa pesawat kecil tersebut, sebuah perusahaan patungan yang melibatkan perusahaan minyak milik negara dari India, China, Malaysia, dan Sudan Selatan. Kecelakaan terjadi saat pesawat itu dalam perjalanan menuju Juba, ibu kota Sudan Selatan.
Pesawat jatuh di dekat ladang minyak di negara bagian Unity sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat, hanya 500 meter dari bandara tempat pesawat lepas landas. Menteri Informasi Negara Bagian, Gatwech Bipal, mengonfirmasi bahwa pesawat itu mengangkut 21 orang, dan hanya 1 penumpang yang selamat.
“Simak Juga: Penerimaan Mahasiswa Baru USU 2025/2026, Jalur SNBP”
Bipal menjelaskan bahwa di dalam pesawat ada 16 warga Sudan Selatan, dua warga China, dan satu warga India, yang semuanya adalah karyawan GPOC. Pilot dan co-pilot pesawat tersebut berasal dari Uganda. Informasi awal sempat menyebutkan bahwa keduanya selamat, namun dalam perkembangan selanjutnya, ternyata mereka juga termasuk di antara korban tewas.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kecelakaan. Menteri Perminyakan Sudan Selatan, Puot Kang Chol, mengungkapkan rasa belasungkawa kepada keluarga korban yang berada di pesawat tersebut.
Infrastruktur penerbangan di Sudan Selatan dianggap belum berkembang dengan baik. Selain itu, negara ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, lima orang tewas akibat kecelakaan pesawat kargo yang membawa bahan bakar untuk WFP, yang jatuh di dekat Juba. Selain itu, pada 2015, kecelakaan pesawat kargo Rusia Antonov AN-12B yang membawa 43 penumpang juga terjadi di dekat Juba, menewaskan 40 orang dan tiga lainnya mengalami luka serius. Penyebab dari kecelakaan tersebut hingga kini belum diketahui.
Kecelakaan ini kembali menyoroti tantangan yang dihadapi Sudan Selatan dalam hal keselamatan penerbangan. Ini menyatakan pentingnya peningkatan infrastruktur serta pengawasan dalam sektor ini.
“Baca Juga: Jatuh Sakit Saat Berwisata? Cegah dengan 7 Tips Ini”