Bali Gelap Gulita, Kabel Bawah Laut Diduga Biangnya!
Radio Senda 1680 – Bali gelap gulita akibat pemadaman listrik besar-besaran atau black out yang terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025. Gangguan yang dimulai pukul 16.00 WITA ini melumpuhkan hampir seluruh wilayah di Pulau Dewata, sebelum akhirnya berhasil dipulihkan secara total pada Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 03.00 WITA.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa gangguan pada sistem transmisi kabel bawah laut menjadi indikasi awal penyebab padamnya listrik di Bali.
“Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut,” kata Darmawan dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025). Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa penyebab pastinya masih dalam proses investigasi. Ia juga memastikan bahwa gangguan tersebut bukan berasal dari serangan siber atau faktor eksternal lainnya.
“Simak Juga: iPhone AS Akan Diproduksi di India untuk Elak Tarif Impor Trump”
PLN langsung mengerahkan ratusan personel ke berbagai titik strategis untuk memulihkan sistem kelistrikan di Pulau Dewata. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan bahwa indikasi sementara mengarah pada gangguan kabel interkoneksi Jawa–Bali.
“Penyebab pastinya masih dalam penelusuran lebih lanjut,” jelas Gregorius. Berkat upaya cepat, sekitar 940 ribu pelanggan berhasil mendapatkan kembali pasokan listrik hingga pukul 19.30 WITA pada hari yang sama.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, menyebut adanya indikasi gangguan lain di PLTU Celukan Bawang Unit #2 di Buleleng. Hal ini turut memengaruhi kestabilan pasokan listrik di beberapa wilayah.
“Personel PLN dengan peralatan lengkap telah diterjunkan untuk mempercepat perbaikan,” ujarnya.
Pada Sabtu dini hari, sistem kelistrikan Bali berhasil pulih secara menyeluruh. Darmawan yang memimpin langsung di lapangan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus menjaga dan memperkuat sistem agar insiden serupa tidak terulang.
“Hingga kini, personel kami tetap bersiaga, terutama di tempat-tempat vital seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat keramaian,” ucap Darmawan.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta apresiasi terhadap kesabaran masyarakat Bali selama pemadaman berlangsung. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan sistem dan layanan kepada seluruh pelanggan,” tutupnya.
“Baca Juga: Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi”