Insiden Baru di Gunung Rinjani: Pendaki Malaysia Jatuh
Radio Senda 1680 – Seorang pendaki asal Malaysia, Nazli Bin Awang Mahat (47), mengalami kecelakaan serius saat menuruni jalur curam dan licin di Gunung Rinjani. Insiden ini terjadi pada Kamis (26/6/2025), hanya beberapa hari setelah kecelakaan serupa yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Menurut Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Taufikurrahman, Nazli tergelincir sejauh 200 meter di jalur menuju Danau Segara Anak.
“Korban mengalami luka di kepala dan kaki terkilir, tidak dapat melanjutkan perjalanan,” kata Taufik pada Sabtu (28/6/2025).
“Baca Juga: Polres Binjai-RSGM USU, Kolaborasi dalam Bakti Kesehatan Gigi”
Informasi kecelakaan pertama kali dari pemandu pendakian pada Jumat sore sekitar pukul 15.20 WITA. Saat itu, Nazli bersama rombongan tengah menuruni jalur curam menuju danau.
Tim gabungan dari TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, dan relawan segera bergerak melakukan evakuasi pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WITA. Proses evakuasi memakan waktu cukup panjang dan penuh tantangan karena kondisi jalur yang licin serta minim penerangan.
Nazli berhasil dievakuasi ke Shelter Pelawangan Sembalun pada pukul 01.30 WITA, setelah itu korban kembali ditandu ke Pos 2 Sembalun dan tiba sekitar pukul 06.30 WITA. Selanjutnya, ia dibawa ke Puskesmas Sembalun menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Pihak TNGR mengingatkan para pendaki untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur pendakian Gunung Rinjani, terutama saat cuaca ekstrem. Kabut tebal dan hujan yang tiba-tiba dapat membuat jalur menjadi sangat licin dan berbahaya.
“Kondisi cuaca di Rinjani cepat berubah. Pendaki harus lebih waspada dan jangan memaksakan diri,” tegas Taufik.
Jalur dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak memang terkenal berbahaya. Pendaki harus cermat memilih pijakan karena di beberapa titik, jarak antarpijakan cukup lebar dan dalam. Jika tidak berhati-hati, risiko terpeleset atau jatuh sangat tinggi. Pendaki juga disarankan untuk tidak berjalan terlalu cepat dan selalu memperhatikan kondisi jalur di setiap langkahnya.
Gunung Rinjani memang menawarkan keindahan alam luar biasa, namun jalur pendakiannya menyimpan bahaya tersembunyi, terutama saat cuaca tidak bersahabat. Kewaspadaan, kesiapan fisik, dan pengetahuan medan menjadi kunci keselamatan dalam setiap pendakian.
“Simak Juga: Mantan Pemain Persebaya Meninggal Karena Flu, Ini Bahayanya!”