Berita Terkini

Janji Baru Prabowo: Smart TV untuk 330 Ribu Sekolah, Anggaran Capai Rp 7,9 Triliun

Radio Senda 1680 – Smart TV menjadi fokus utama dalam upaya digitalisasi pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia berencana membagikan 330 ribu perangkat atau interactive flat panel (IFP) ke sekolah di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2025. Harapannya, langkah ini mampu mendukung transformasi pembelajaran berbasis teknologi di berbagai jenjang pendidikan.

Prabowo menyebut, sejauh ini pemerintah sudah menyalurkan satu unit smart TV ke 10 ribu sekolah. “Sekarang pun kami sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah satu layar digital pintar,” ujarnya saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 di Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Target Distribusi

Pemerintah menargetkan 100 unit smart TV akan didistribusikan pada November mendatang, dengan jumlah yang terus meningkat pada tahun depan. Prabowo menekankan, idealnya setiap kelas memiliki satu perangkat digital pintar untuk menunjang proses belajar-mengajar.

“Simak Juga: Vodka Drinking Culture di Rusia, Antara Tradisi, Identitas, dan Tantangan Modern”

Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP, Setya Budi Arijanta, menyebut harga tiap unit sekitar Rp 26 juta, sudah termasuk ongkos kirim, asuransi, dan garansi.

Rincian Anggaran

Berdasarkan data LKPP, pemerintah mengalokasikan Rp 7,9 triliun dari APBN 2025 untuk pengadaan perangkat ini. Anggaran terbagi ke berbagai jenjang pendidikan, antara lain:

  • Direktorat SD: Rp 4,135 triliun
  • PAUD: Rp 1,71 triliun
  • SMA: Rp 1 triliun
  • SMK: Rp 972 miliar
  • Pendidikan non-formal dan informal: Rp 90 miliar

Total belanja mencapai Rp 7,909 triliun. Hingga kini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah belum memberikan tanggapan resmi terkait detail pengalokasian dana tersebut.

Spesifikasi Perangkat

Smart TV yang pemerintah pesan berukuran 75 inci dengan model 75WM61FE. Perangkat ini menjalankan sistem operasi Android 13 dengan memori 16 GB, terintegrasi dengan akun Merdeka Mengajar, serta memiliki berbagai aplikasi penunjang. TV pintar ini juga hemat energi dengan tegangan 100-240 volt.

Perangkat tersebut didistribusikan ke sekolah dari level PAUD hingga SMA, baik negeri maupun swasta.

Pemilihan Vendor

Setya Budi menjelaskan bahwa pemerintah mengadakan smart TV melalui tender dengan beberapa vendor besar. Pemerintah akhirnya menunjuk Hisense karena menawarkan harga paling kompetitif, yakni Rp 26 juta per unit. Sementara pesaing seperti Acer mematok harga sekitar Rp 40 juta per unit dan tidak bersedia menurunkannya.

Hak Sekolah untuk Menolak

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan sekolah berhak menolak perangkat jika merasa tidak siap. “Kalau sekolah tidak bersedia dan karena kekeliruan distributor, maka bisa minta dikembalikan atau minta kami ambil,” katanya.

Harapan ke Depan

Program ini diharapkan mampu mendorong kualitas pembelajaran berbasis teknologi serta mengurangi kesenjangan digital antarwilayah. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada kesiapan sekolah, ketersediaan infrastruktur, serta dukungan guru dalam memanfaatkan perangkat secara optimal.

“Baca Juga: Laga Sengit! Juventus Tekuk Inter Milan dengan Skor 4-3, Bianconeri Kokoh di Puncak Klasemen Serie A”

Informasi ini bersumber dari Tempo. Smart TV menjadi fokus utama dalam upaya digitalisasi pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Simak pembahasan lengkapnya di RadioSenda1680 .

|Penulis: Lukman Azhari
|Editor: Anna Hidayat