Ribuan Warga AS Demo Besar Tolak Kebijakan Trump
Radio Senda 1680 – Ribuan warga AS turun ke jalan untuk menggelar demo besar-besaran menolak kebijakan Presiden Donald Trump pada Sabtu (5/4). Massa aksi memadati kawasan National Mall di Washington DC dan berbagai kota besar lainnya di seluruh negeri. Demonstrasi ini menjadi gelombang protes terbesar sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Sebuah spanduk besar bertuliskan “HANDS OFF!” membentang di atas panggung sebuah teater terbuka tak jauh dari Gedung Putih. Para demonstran membawa berbagai poster dengan pesan-pesan tajam seperti “Not My President!”, “Fascism has Arrived,” “Stop Evil,” dan “Hands Off Our Social Security.”
“Simak Juga: Cara Alami Sembuhkan Luka Bakar Kecil di Rumah”
Salah satu peserta aksi, Jane Ellen Saums (66 tahun), menyuarakan kekhawatirannya terhadap arah kebijakan Trump. Ini dinilainya merusak pilar demokrasi Amerika. “Sangat mengkhawatirkan melihat bagaimana pemerintahan ini melibas sistem checks and balances . Dari lingkungan hidup hingga hak-hak pribadi,” ujar Jane, yang mengenakan kostum Mother Nature lengkap dengan tanaman rambat dan replika bumi.
Tak hanya di AS, unjuk rasa juga meluas ke sejumlah ibu kota dunia seperti Paris, Roma, dan London. Aksi solidaritas ini menunjukkan bahwa kemarahan terhadap kebijakan Trump juga dirasakan secara global.
Koalisi longgar puluhan kelompok progresif seperti MoveOn dan Women’s March menggagas kampanye bertajuk “Hands Off” sebagai bagian dari aksi ini. Penyelenggara menyatakan bahwa mereka menggelar demonstrasi serentak di lebih dari 1.000 kota dan distrik kongres di seluruh negeri.
Para demonstran mengusung tema utama penolakan terhadap kebijakan Trump, yang mereka anggap sebagai “perebutan kekuasaan paling terang-terangan dalam sejarah modern,” yang dipimpin langsung oleh Trump bersama penasihatnya Elon Musk dan para sekutu miliardernya.
Para pedemo menuduh Trump dan para pendukungnya melakukan serangan sistematis terhadap pemerintahan, ekonomi, dan hak-hak dasar warga Amerika. Banyak pendukung Partai Demokrat juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap partai mereka yang belum mampu memberikan perlawanan berarti.
Demonstrasi ini menjadi sinyal kuat bahwa perlawanan terhadap pemerintahan Trump tidak hanya bertahan. Namun, terus menguat, baik dari dalam negeri maupun dunia internasional.
“Baca Juga: Menelusuri Jejak Jiwa, Memahami Past Life Regression”