Rusia Anggap Sanksi Uni Eropa Tidak Efektif dan Bisa Rugikan Barat
Radio Senda 1680 – Pemerintah Rusia menanggapi santai namun percaya diri paket sanksi ke-18 yang baru saja disahkan Uni Eropa. Moskow menyebut sanksi itu “ilegal” dan memperingatkan bahwa langkah tersebut justru dapat menjadi bumerang bagi negara-negara Barat.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (18/7/2025) menyatakan bahwa Rusia akan menganalisis sanksi Uni Eropa ini guna meminimalkan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Namun, ia menekankan bahwa sanksi-sanksi semacam ini sering kali berdampak negatif justru bagi pihak yang menjatuhkannya.
“Kami sudah membangun kekebalan terhadap sanksi. Rusia telah beradaptasi untuk hidup di bawah tekanan Barat,” ujar Peskov dalam konferensi pers.
Sejak sanksi pertama dijatuhkan pada 2022 setelah invasi ke Ukraina, Rusia mengklaim berhasil menjaga stabilitas ekonomi domestik. Meskipun sempat mengalami kontraksi ekonomi, Rusia kemudian mencatat pertumbuhan, terutama karena peningkatan belanja militer dan dukungan negara terhadap sektor strategis.
“Baca Juga: Melukat, Ritual Suci Pembersihan Diri dalam Tradisi Hindu Bali”
Pejabat Kremlin berulang kali menyatakan bahwa sanksi justru memacu Rusia untuk memperkuat kemandirian ekonominya. Salah satu langkahnya adalah memperluas kerja sama dagang dengan negara-negara Asia seperti Tiongkok dan India.
Namun, sejumlah analis menilai pertumbuhan tersebut belum tentu berkelanjutan. Ketergantungan tinggi pada sektor militer dan subsidi pemerintah berisiko menciptakan ketidakseimbangan struktural dalam jangka panjang.
Paket sanksi ke-18 Uni Eropa kali ini sebagai salah satu yang paling kuat. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan bahwa sanksi bertujuan untuk terus melemahkan kapasitas Rusia dalam menjalankan perang di Ukraina.
“Pesannya jelas: Eropa tidak akan mundur dari dukungan terhadap Ukraina,” tegasnya.
Sanksi baru tersebut mencakup pemangkasan harga minyak ekspor Rusia ke negara ketiga, perluasan daftar hitam kapal tanker tua Rusia, serta larangan terhadap reaktivasi pipa gas Nord Stream 1 dan 2. Dua bank asal Tiongkok dan kilang Rusia di India juga masuk dalam daftar sanksi.
“Simak Juga: Khasiat Teh Rosella, Herbal Alami untuk Kesehatan”