Sarjana Menganggur dan Jadi Ojol, Fenomena Apa?
Radio Senda 1680 – Sarjana menganggur yang bekerja sebagai satpam atau pengemudi ojol mencerminkan tantangan besar dalam beradaptasi di dunia kerja. Sales Director Jobstreet by SEEK Indonesia, Wisnu Dharmawan, menjelaskan bahwa meski pekerjaan apa pun tetap positif selama ada penyerapan tenaga kerja, tantangan utama adalah agar fresh graduate tidak terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi mereka.
Wisnu menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi, terutama literasi digital, agar para pencari kerja bisa menghindari lowongan palsu dan memperluas peluang mereka di pasar kerja. Pemahaman terhadap teknologi seperti AI kini menjadi sangat penting dalam dunia kerja digital. Dalam laporan Jobstreet, terungkap bahwa 71% perusahaan di Indonesia sudah mempertimbangkan kemampuan kandidat dalam menggunakan AI sebagai nilai tambah.
“Simak Juga: Alat Musik Tradisional yang Mendunia dari Tanah Sunda”
“Kandidat yang paham AI punya nilai lebih. Namun, yang lebih penting adalah kesiapan mereka untuk membaca tren pasar kerja dan terus mengasah keterampilan,” kata Wisnu di Jakarta, pada Rabu (30/4/2025).
Laporan terbaru Hiring, Compensation, and Benefits 2025 dari Jobstreet by SEEK menunjukkan bahwa meskipun banyak terjadi PHK, sebagian besar perusahaan tetap melanjutkan rekrutmen. Sebanyak 94% perusahaan di Indonesia tetap melakukan rekrutmen pada tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada efisiensi, perusahaan tetap berupaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Mereka melakukannya dengan cara yang lebih fleksibel dan efisien.
Namun, tren efisiensi ini terlihat dari meningkatnya jumlah pekerja paruh waktu kontraktual. Proporsi pekerja paruh waktu kontraktual naik dari 17% pada 2023 menjadi 32% pada 2024. Di sisi lain, perusahaan mulai mengandalkan bonus untuk menjaga motivasi pegawai, dengan rata-rata bonus meningkat dari 2,4 kali gaji menjadi 2,9 kali gaji per tahun, menunjukkan adanya kenaikan setengah bulan gaji.
Di sisi lain, meskipun ada bonus yang meningkat, kenaikan gaji tahunan justru menurun. Hanya 24% perusahaan yang mampu menaikkan gaji sesuai dengan inflasi. Jumlah perusahaan yang memberikan promosi juga mengalami penurunan, dari 67% menjadi 62%.
Digitalisasi yang semakin berkembang juga memengaruhi proses rekrutmen. Saat ini, sebanyak 71% perusahaan mempertimbangkan kemampuan kandidat dalam menggunakan AI sebagai nilai tambah. Bahkan, 20% perusahaan sudah mulai menggunakan AI untuk menyaring kandidat dan menulis iklan lowongan kerja, mempercepat dan mempermudah proses seleksi.
“Baca Juga: Segarnya Buah Kiwi, Ini 6 Khasiat Sehat yang Tersembunyi”