Radio Senda 1680 – Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara), kembali bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur BI Perry Warjiyo. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).
Selain itu, pertemuan juga akan dihadiri Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). “Kami juga mengundang Pak Misbakhun dari Komisi XI DPR RI dan BPK untuk ikut berdiskusi. Selain itu, juga hadir SMF dan TAPERA untuk membahas lebih lanjut kebijakan ini,” ujar Ara di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (20/2/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas tindak lanjut Program 3 Juta Rumah, khususnya terkait skema pembiayaan dan penyediaannya agar tepat sasaran.
“Baca Juga: Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia 2025, UI hingga USU”
“Presiden meminta kami memastikan bahwa program ini benar-benar tepat sasaran,” ujar Ara. Untuk mendukung hal ini, Kementerian PKP telah membentuk tim teknis yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara. Ini guna menyusun rincian skema pembiayaan program tersebut.
Ara menyatakan bahwa mereka akan menggelar pertemuan lanjutan pada Kamis sore (20/2/2025) untuk memfinalisasi dan menyampaikan hasil pembahasan teknis.
“Pak Wamen Suhasil dan tim teknis akan langsung bekerja malam ini, lalu besok sore kami akan bertemu kembali untuk membahas hasilnya secara lebih rinci,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Rabu (19/2/2025).
Dalam kesempatan ini, Ara menekankan pentingnya kolaborasi dengan Bank Indonesia dan sektor perbankan dalam mendukung pembiayaan perumahan. Salah satu langkah yang telah diambil adalah kebijakan relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM). Ini memungkinkan perbankan menyalurkan lebih banyak dana ke sektor perumahan.
“Kami sedang membahas bagaimana dukungan dari Bank Indonesia, termasuk melalui relaksasi GWM, dapat mempercepat pembangunan dan renovasi 3 juta rumah,” jelasnya.
Selain sektor perumahan, Bank Indonesia juga menunjukkan kesiapan untuk mendukung sektor hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Ara menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan target pemerintahan Presiden Prabowo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia yang responsif dalam mendukung program ini. Selain sektor perumahan, Bank Indonesia juga siap mendukung hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Ara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Mereka memastikan kesiapan bank-bank penyalur, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BTN, Bank Syariah Indonesia, dan BNI, untuk mempercepat aliran dana ke sektor perumahan.
Ara menekankan bahwa sinergi antara otoritas fiskal dan moneter, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Bank Indonesia, sangat krusial untuk kesuksesan program ini.
“Simak Juga: Afirmasi Positif, Menyelaraskan Pikiran dan Spiritualitas Anda”