Warganet Keluhkan Tagihan Listrik Naik 2 Kali Lipat
Radio Senda 1680 – Warganet keluhkan tagihan listrik pada awal April 2025 akibat kenaikan biaya tarif listrik yang membuat mereka terkejut. Hal ini kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di platform X (Twitter). Banyak warganet keluhkan tagihan listrik melonjak dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Salah satu keluhan datang dari pengguna X @bosleb***, yang mengungkapkan bahwa tagihan listriknya mencapai sekitar Rp 700.000 untuk daya 2.200 VA. Angka ini jauh lebih tinggi daripada tagihan bulan Januari dan Februari yang hanya sekitar Rp 250.000. “Aku tiba lonjak jadi 700 rb.. 2200..waktu januari februari 250 rban..harusnya sih 500 rb kalau tarif kembali normal, tpi kok malah jadi 700rb, apa karena AC belum dicuci yah jadi dia kerja ekstra,” tulisnya.
“Baca Juga: Teror terhadap Jurnalis, Ancaman Nyata bagi Kebebasan Pers”
Pengguna lain, @kpten****, mengeluh bahwa tagihan listriknya naik dari Rp 75.000 pada masa diskon 50% menjadi Rp 230.000 pada bulan April. “Ih iya betul, kemarin waktu dapat potongan 50% aku cuma bayar 75k-an. Berarti kalau full kan sekitar 150 aja. Tapi bulan ini 230k, naik dikit sih tapi kerasa weh kalau di atas 200 mah,” cuitnya.
Namun, beberapa warganet lainnya memahami bahwa kenaikan tarif ini merupakan akibat dari berakhirnya diskon 50% yang pemerintah berikan pada periode Januari dan Februari 2025. Pengguna @snvi**** memposting grafik tagihan listrik bulanannya, yang menunjukkan penurunan biaya pada periode diskon, namun melonjak pada April 2025 menjadi Rp 778.000. “Ini tidak jauh berbeda dengan pembayaran untuk periode November 2024 hingga Januari 2025 sekitar Rp 780-800 ribu,” tulisnya.
Pengguna @gajah**** juga merasakan hal serupa, dengan menyadari bahwa pembayaran tarif listriknya kembali ke normal setelah masa diskon berakhir.
Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, Kementerian ESDM mengumumkan bahwa tarif listrik untuk triwulan II (April-Juni 2025) tidak mengalami perubahan. Keputusan ini berlaku untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa tarif listrik ini tetap sama dengan tarif triwulan I 2025. “Tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode triwulan I tahun 2025. Sepanjang pemerintah tidak menetapkan tarif lain,” tegas Menteri Bahlil dalam keterangan tertulisnya pada 28 Maret 2025.
Untuk pelanggan bersubsidi, tarif listrik juga tetap tidak berubah, dengan 24 golongan yang tetap mendapat subsidi. Golongan ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kebijakan penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi adalah setiap 3 bulan. Di mana dengan mempertimbangkan perubahan realisasi parameter ekonomi makro, seperti kurs, harga minyak Indonesia (ICP), inflasi, dan harga batu bara acuan (HBA). Sebelumnya, pemerintah memberikan diskon 50% pada biaya listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 2.200 VA pada Januari dan Februari 2025, yang berakhir pada 28 Februari 2025.
Dengan berakhirnya diskon tersebut, tarif listrik kini kembali ke normal dan akan tetap berlaku hingga triwulan II 2025. Kementerian ESDM terus mendorong PT PLN untuk melakukan efisiensi operasional dan menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat.
“Simak Juga: Air Rebusan Daun Salam untuk Mengatasi Darah Tinggi”