Bus Sekolah Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri, Pakistan Tuding India
Radio Senda 1680 – Serangan yang diduga bom bunuh diri menghancurkan sebuah bus sekolah di distrik Khuzdar, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada Rabu (21/5). Insiden tragis ini menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk tiga anak, dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Menurut pejabat lokal, ledakan terjadi saat bus sedang mengangkut siswa dari Sekolah Umum Militer (Army Public School/APS). Sekolah ini melayani anak-anak dari keluarga personel militer serta warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut.
“Bus yang membawa anak-anak dari APS menjadi sasaran bom. Jenis ledakan masih dalam proses penyelidikan,” ujar Yasir Iqbal Dashti, pejabat tinggi distrik Khuzdar. Ia menambahkan, indikasi awal menunjukkan ini adalah aksi bom bunuh diri.
“Simak Juga: USU Kirim 99 Mahasiswa KKN-T 2025 ke Kabupaten Karo”
Seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi jumlah korban tewas dan memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan bertambah. Foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan kondisi bus yang hancur parah, jendela pecah, serta tumpukan tas sekolah anak-anak di dekat lokasi kejadian.
Situasi di lokasi tampak mencekam, dengan tim penyelamat dan aparat keamanan berjaga di sekitar reruntuhan bus. Para korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk keras serangan tersebut. Dalam pernyataan resminya, ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menyebut aksi itu sebagai “kebiadaban terhadap anak-anak tak berdosa.”
Sharif juga secara langsung menuduh India berada di balik serangan ini. Ia menyatakan bahwa India mendukung kelompok militan separatis yang beroperasi di wilayah Pakistan, termasuk Tentara Pembebasan Baloch (Baloch Liberation Army/BLA), yang selama ini aktif melakukan serangan terhadap aparat keamanan.
“Teroris yang beroperasi di bawah perlindungan India dan menyerang anak-anak di dalam bus sekolah adalah bukti permusuhan nyata mereka,” tulis Sharif.
Militer Pakistan menyebut serangan ini sebagai tindakan terencana yang oleh India. Namun, hingga kini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab. Selain BLA, wilayah ini juga menjadi tempat operasi kelompok ekstremis lain seperti Taliban Pakistan dan cabang lokal Islamic State.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, dua negara bersenjata nuklir. Sebelumnya, keduanya sempat terlibat baku tembak dan saling tembak rudal di perbatasan menyusul serangan milisi di Pahalgam, Kashmir India, yang menewaskan 26 turis pada akhir April lalu.
Setelah ketegangan memuncak, gencatan senjata akhirnya tercapai dengan mediasi dari Amerika Serikat. Namun, serangan terbaru ini bisa kembali memicu ketegangan yang belum sepenuhnya mereda.
“Baca Juga: Cantik Tapi Menyiksa, Fakta Mengerikan Sepatu Hak Tinggi”