Berita Terkini

Curhatan Soimah ke Raditya Dika, Nasib Calon Mantunya Jadi Sorotan Publik

Radio Senda 1680 – Nama penyanyi Soimah Pancawati mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya platform X, pada Sabtu (16/8/2025). Sejak pagi, nama Soimah masuk jajaran trending Indonesia dengan lebih dari lima ribu unggahan yang membicarakannya.

Penyebabnya adalah pengakuan Soimah saat menjadi bintang tamu di podcast Raditya Dika. Soimah blak-blakan mengaku akan memperlakukan kekasih anaknya dengan keras dan bahkan menyebut dirinya akan “mengospek” calon menantu dalam tayangan “Hasil Didikan Ibu Soimah”.

Cara Keras pada Kekasih Anak

Soimah, yang memiliki dua anak laki-laki yang beranjak remaja, mengatakan ia tidak segan memaki-maki pacar anaknya. Menurutnya, cara ini ia lakukan agar sang pacar bisa langsung mengenal sisi keras dirinya sejak awal.

“Baca Juga: Demo di Pati Rusuh, 34 Orang Terluka tapi Tak Ada Korban Jiwa”

“Justru awal-awal aku ospek pacarnya, maksudnya dengan mulutku ini. Aku maki-maki, sampai dia nangis,” ujar Soimah. Ia bahkan menirukan saat pacar anaknya meminta putus setelah ia marahi. Namun, Soimah tetap santai. “Ya putus aja, ngapain repot. Nyari lagi,” katanya kepada anaknya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa sikapnya konsisten: bisa akrab dan bercanda, tetapi jika ada masalah serius, ia akan marah dengan keras.

Tuai Kritik Warganet

Pengakuannya memicu beragam reaksi. Banyak warganet merasa kasihan kepada pacar anak Soimah yang harus menerima perlakuan keras. Beberapa komentar yang muncul di media sosial antara lain:

“Sedih banget masih jadi pacar kena maki gini, terus malah pacarnya yang minta maaf.”
“Ini kayak nerusin trauma dari didikan orang tuanya ke orang lain.”
“Kalau calon menantunya dari keluarga besar atau pejabat, kira-kira bakal ken aospek juga enggak?”

Banyak pihak menilai cara Soimah terlalu berlebihan dan bahkan tidak adil, seperti yang terlihat dari komentar bernada kritik.

Latar Belakang: Didikan Keras Orangtua

Dalam kesempatan lain, Soimah bercerita bahwa sikap kerasnya tak lepas dari pengalaman masa kecil. Ia dibesarkan dalam keluarga dengan pola asuh tegas. Sejak SD, ia terbiasa bekerja keras dan mencari makan sendiri, sementara orang tuanya mendidiknya tanpa kompromi.

“Dulu salah dikit langsung kena pukul. Kalau sekarang saya terapkan, bisa termasuk kekerasan,” ujarnya.

Meski sempat merasa terbebani, ia kemudian menyadari bahwa pola asuh keras itu membentuk dirinya menjadi pribadi mandiri. Orangtuanya ingin ia tidak manja dan mampu menghadapi tantangan hidup.

Tidak Ingin Meneruskan Didikan Lama

Kendati begitu, Soimah mengaku tidak akan menurunkan pola asuh yang sama kepada anak-anaknya. Menurutnya, cara didik keras seperti yang orang tuanya terapkan dulu sudah tidak sesuai dengan zaman sekarang. Ia menegaskan tidak bisa menerapkan cara orangtuanya dulu karena bisa membuatnya terkena hukuman.

Namun, cara menghadapi pacar anaknya tetap menuai pro dan kontra. Sebagian menilai itu bentuk proteksi orangtua, sementara sebagian lain melihatnya sebagai sikap berlebihan yang bisa melukai pihak lain.

“Simak Juga: Menkes Fokus Kesehatan Gigi, Salurkan Alat Medis ke 10.000 Puskesmas”