Dipecat Putin, Eks Menteri Rusia Tewas dengan Luka Tembak
Radio Senda 1680 – Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit, ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala pada Senin (7/7/2025). Kejadian ini hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin secara mendadak memecatnya dari jabatan. Mantan Menteri Rusia berusia 53 tahun itu ada di semak-semak dekat mobil Tesla miliknya yang terparkir tidak jauh dari rumahnya di wilayah Moskow.
Komite Investigasi Rusia menyatakan sedang menyelidiki penyebab kematian Starovoit, dengan hipotesis awal bahwa ia melakukan bunuh diri. Petugas menemukan pistol miliknya di dekat jasadnya. Namun, sejumlah kalangan mempertanyakan kesimpulan ini. Hal ini mengingat momen kematian yang berdekatan dengan pemecatannya, serta latar belakang politik dan hukum yang melingkupinya.
“Baca juga: Wali Kota Hiroshima Tantang Trump Lihat Dampak Bom Atom”
Putin memecat Starovoit tanpa memberikan penjelasan resmi, tetapi analis politik mengaitkan pemecatan itu dengan penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung terkait dana miliaran rubel untuk penguatan perbatasan di wilayah Kursk, tempat Starovoit pernah menjabat sebagai gubernur sebelum menjadi menteri.
Selama menjabat sebagai gubernur Kursk, Starovoit bertanggung jawab atas alokasi dana sebesar 19,4 miliar rubel (sekitar USD 220 juta) pada 2022 untuk memperkuat perbatasan dengan Ukraina. Namun, pada April 2025, jaksa mendakwa penggantinya, Alexei Smirnov, atas penggelapan sebagian besar dana tersebut. Banyak pihak menuding tindakan itu sebagai penyebab lemahnya pertahanan wilayah saat pasukan Ukraina melancarkan serangan lintas batas.
Serangan itu menjadi insiden paling serius di tanah Rusia sejak Perang Dunia Kedua dan mempermalukan kepemimpinan regional serta pusat.
Kremlin telah menunjuk Andrei Nikitin, mantan gubernur wilayah Novgorod, sebagai penjabat Menteri Transportasi. Kremlin dengan cepat menunjuk Nikitin dan mengumumkannya melalui foto-foto resminya dengan Putin di Kremlin.
Dalam pertemuan tersebut, Nikitin berkomitmen untuk mendorong digitalisasi sektor transportasi dan memperbaiki efisiensi logistik di tengah tekanan akibat perang yang telah berlangsung empat tahun.
Kementerian Transportasi belum memberikan komentar resmi atas kematian tragis Starovoit maupun isu korupsi yang menyelimutinya.
“Simak Juga: WHO, pajak Minuman Manis, Alkohol, dan Rokok Harus Dinaikkan”