Radio Senda 1680 – Donald Trump, Presiden AS, mengumumkan rencananya untuk mengakhiri kebijakan ramah lingkungan Joe Biden terkait penggunaan sedotan plastik. Dalam cuitannya di X (sebelumnya Twitter), Trump menyatakan bahwa ia akan segera menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan kebijakan Biden yang mendorong penggunaan sedotan kertas. “Saya akan menandatangani perintah eksekutif pekan depan, mengakhiri dorongan konyol dari Biden untuk menggunakan sedotan kertas yang tidak ada gunanya. KEMBALI KE PLASTIK,” tulis Trump.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden memperkenalkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yang menjadi perhatian besar bagi pemerintahannya. Pada musim panas tahun lalu, Biden meluncurkan skema untuk mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan pemerintahan. Di mana dengan target 2025 untuk membuat pemerintahan bebas plastik sekali pakai, dan 2035 untuk mengurangi polusi plastik secara signifikan. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap dampak polusi plastik, yang membutuhkan waktu lama untuk terurai dan dapat membahayakan lingkungan serta kehidupan hewan.
“Baca Juga: Misteri Alam Semesta, Kuasa di Luar Kuasa Manusia”
Pemerintahan Biden menargetkan untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2040 dengan tujuan utama mengurangi polusi plastik yang merusak lingkungan dan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Beberapa negara bagian di AS, seperti California, bahkan telah melarang sepenuhnya penggunaan sedotan plastik pada tahun 2019. Negara bagian lainnya, seperti New York, Washington DC, dan Colorado, juga mengikuti jejak tersebut dalam upaya mengurangi polusi plastik.
Namun, langkah Donald Trump ini mengundang perhatian publik, mengingat bahwa pada 2019, penggunaan sedotan plastik juga menjadi simbol politik bagi Trump dan para pendukungnya. Pada saat itu, kampanye Trump sempat memanfaatkan sedotan plastik sebagai simbol perlawanan terhadap kubu liberal yang mendukung kebijakan ramah lingkungan. Brad Parscale, manajer kampanye Trump saat itu, mencuit di Twitter dengan kalimat yang menyindir, “Making straws great again” (Jadikan sedotan plastik berjaya lagi), yang menjadi simbol keberpihakan terhadap gaya hidup yang tidak terlalu terikat dengan isu-isu kelestarian lingkungan.
Keputusan Trump untuk mendorong kembali penggunaan sedotan plastik kini menjadi perdebatan sengit di kalangan publik AS. Para pendukungnya melihat kebijakan ini sebagai langkah melawan apa yang mereka anggap kebijakan yang berlebihan dalam hal pelestarian lingkungan. Sementara mereka yang pro-lingkungan menganggap kebijakan tersebut sebagai mundurnya kemajuan dalam upaya mengurangi dampak polusi plastik yang merusak ekosistem global.
Kebijakan mengenai sedotan plastik ini juga berpotensi mempengaruhi banyak sektor. Ini termasuk industri makanan dan minuman yang selama ini beralih ke sedotan kertas sebagai bagian dari upaya untuk lebih ramah lingkungan. Perubahan ini tentu akan menimbulkan dampak lebih luas yang mempengaruhi masyarakat. Dampak ini baik dalam hal perilaku konsumen maupun dalam perubahan kebijakan pemerintah negara bagian dan kota-kota besar. Trump berharap langkah ini akan membawa pengaruh positif bagi industri. Namun, ada kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kelestarian lingkungan dalam jangka panjang.
“Simak Juga: Gejala Leukimia di Rongga Mulut yang Harus Diwaspadai”