Gempa Besar Myanmar Magnitudo 7,7
Radio Senda 1680 – Gempa besar dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025 dengan pusat gempa sekitar 12 km dari Kota Sagaing. Guncangan yang sangat kuat ini tidak hanya terasa di Myanmar, tetapi juga terasa hingga negara-negara tetangga, termasuk Thailand dan China.
Gempa besar ini menyebabkan berbagai kerusakan, dengan video detik-detik guncangan langsung menyebar di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter). Banyak warganet membagikan rekaman yang menunjukkan runtuhnya bangunan di Myanmar. Di Bangkok, Thailand, getaran gempa juga cukup kuat hingga menyebabkan air kolam renang di atap gedung tumpah ke jalanan. Di media sosial, banyak cuitan berisi doa dan simpati atas bencana ini, menunjukkan solidaritas global terhadap korban.
“Baca Juga: Sigit Widyawan, Ipar Jokowi Keluar dari Jajaran Komisaris BNI”
Jumlah korban tewas akibat gempa ini terus bertambah. Di Thailand, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 90 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Banyak korban berasal dari gedung-gedung tinggi yang runtuh setelah gempa. Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayachai, menyatakan bahwa petugas darurat telah berhasil menyelamatkan tujuh orang dari reruntuhan gedung yang ambruk. Di Bangkok, sistem kereta api perkotaan ditutup sementara, namun diperkirakan akan kembali beroperasi pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Selain itu, satu orang dilaporkan tewas di Bangkok akibat runtuhnya gedung pencakar langit yang sedang dibangun. Kerusakan juga terjadi di banyak bangunan di seluruh kota. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengumumkan status darurat di Bangkok setelah terjadinya kerusakan parah pada infrastruktur kota tersebut.
Tim penyelamat melakukan banyak upaya, termasuk evakuasi warga yang terjebak di dalam reruntuhan. Beberapa pekerja berhasil diselamatkan dari bawah gedung pencakar langit yang runtuh. Otoritas setempat melaporkan bahwa mereka telah menerima lebih dari 160 panggilan mengenai kerusakan bangunan di Bangkok.
Meskipun gempa terjadi pada kedalaman hanya 10 km, dengan episentrum dekat Kota Mandalay di Myanmar, getarannya terasa sangat kuat hingga Bangkok. Warga di Bangkok, yang tinggal di gedung-gedung tinggi, langsung berhamburan keluar ke jalan-jalan setelah merasakan getaran gempa yang sangat kuat.
Di tengah bencana ini, banyak orang menunjukkan kepedulian melalui media sosial dengan mencuitkan doa dan harapan agar korban selamat dan keluarga korban mendapat kekuatan. Kejadian ini menggambarkan betapa bencana alam tidak mengenal batas negara, dan bagaimana solidaritas antar negara dan warga dunia dapat memberikan dukungan moral dalam masa-masa sulit.
“Simak Juga: Kesehatan Mata Anak di Era Digital, Tantangan dan Solusi”