Berita Terkini

Kerusuhan Serbia Meluas! Presiden Tuding Ada Kekuatan Asing di Balik Demo Antipemerintah

Radio Senda 1680 – Kerusuhan Serbia memuncak setelah protes antipemerintah sembilan bulan berujung bentrokan keras di Novi Sad, Rabu (13/8/2025) malam. Insiden ini terjadi ketika pendukung Partai Progresif Serbia (SNS) melempar suar dan petasan ke arah demonstran, sehingga polisi terpaksa turun tangan untuk mengakhiri konfrontasi.

Aksi protes nasional ini bermula dari kemarahan publik atas insiden tragis November tahun lalu. Di mana ketika atap stasiun kereta yang baru direnovasi di Novi Sad runtuh, menewaskan 16 orang. Peristiwa itu menjadi simbol tuduhan korupsi kepada pemerintah, mengguncang popularitas Presiden Aleksandar Vucic yang telah berkuasa selama 13 tahun.

Tuduhan Campur Tangan Asing

Dalam konferensi pers pada Rabu malam, Vucic menyatakan bentrokan di Novi Sad mengakibatkan 16 polisi dan sekitar 60 pendukung SNS terluka. Ia juga menuduh adanya campur tangan pihak asing dalam memicu kerusuhan di Serbia.

“Baca Juga: Donald Trump Pindahkan Potret Barack Obama dan George Bush dari Ruang Utama Gedung Putih”

“Orang-orang yang melanggar hukum akan ditangkap… Malam ini, kami telah menggagalkan skenario bencana yang direncanakan oleh seseorang dari luar negeri,” ujar Vucic, dilansir Reuters.

Rekaman televisi swasta N1 menunjukkan pendukung SNS melempar suar dan petasan ke arah demonstran anti-pemerintah. Beberapa pengunjuk rasa berdarah mengaku bahwa pendukung Vucic menyerang mereka dengan tongkat dan pentungan.

Oposisi dan Eskalasi di Beograd

Gerakan oposisi Move-Change secara terbuka menuding loyalis Vucic sebagai pihak yang bertanggung jawab atas bentrokan. “Serangan terhadap warga dengan perangkat piroteknik adalah pelanggaran hak atas hidup dan hak untuk berdemonstrasi,” bunyi pernyataan resmi gerakan tersebut.

Ketegangan juga merembet ke ibu kota, Beograd. Polisi anti-huru-hara memblokir jalan menuju taman dekat gedung parlemen, lokasi kamp pendukung Vucic sejak Maret. Di lokasi lain, polisi mencegah demonstran mendekati kantor SNS setempat, memicu bentrokan terpisah.

Tuntutan Pemilu Lebih Awal

Para pengunjuk rasa menuntut pemilihan umum lebih awal, karena mereka berharap mengakhiri kekuasaan Vucic dan SNS. Mereka menuding pemerintah terlibat dalam jaringan korupsi, memiliki hubungan dengan kejahatan terorganisir, menggunakan kekerasan terhadap lawan politik, dan membatasi kebebasan pers. Namun, Vucic dan sekutunya membantah semua tuduhan ini.

Seruan protes semakin meluas setelah bentrokan di Vrbas pada Selasa malam, sehingga beberapa pengunjuk rasa terluka akibat serangan pendukung SNS. Kemudian, kelompok mahasiswa yang memimpin gerakan ini mengimbau masyarakat untuk menggelar aksi di kantor SNS di berbagai kota besar. Ini termasuk Beograd, Novi Sad, Kragujevac, Cacak, dan Nis, dengan tujuan memperkuat tekanan terhadap pemerintah.

“Simak Juga: Waspada! Minum Matcha Berlebih Bisa Mengganggu Penyerapan Zat Besi”