Radio Senda 1680 – Kondisi kesehatan Paus Fransiskus kembali menjadi perhatian dunia setelah Kantor Pers Vatikan merilis laporan medis pada Sabtu, (22/2/2025). Laporan tersebut menyatakan bahwa kondisi Paus masih kritis dan belum terbebas dari bahaya. Saat ini, beliau menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Agostino Gemelli, Roma.
Tim medis melaporkan bahwa Paus Fransiskus mengalami masalah pernapasan serius akibat asma berkepanjangan. Untuk membantu pernapasannya, dokter memberinya oksigen beraliran tinggi. Selain itu, hasil tes darah menunjukkan adanya gejala trombositopenia, suatu kondisi terkait anemia, yang membuatnya harus menjalani transfusi darah.
“Baca Juga: Misteri 1.000 Stiker QR di Nisan Kuburan Munich”
Paus Fransiskus telah berada di rumah sakit sejak 14 Februari 2025 setelah didiagnosis menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya. Pada 18 Februari, Vatikan mengonfirmasi bahwa beliau menderita infeksi paru-paru yang kompleks, diperparah oleh kondisi bronkiektasis dan bronkitis asmatik yang telah lama dideritanya.
Tim medis memberikan antibiotik dan kortison sebagai pengobatan, namun kondisinya masih fluktuatif. Meski tetap sadar dan mampu duduk di kursi, laporan medis menyebutkan bahwa beliau menderita lebih dari hari sebelumnya, menunjukkan penurunan kesehatan yang signifikan.
Sejumlah sumber mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus menyadari kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Dalam beberapa minggu terakhir, ia berusaha menyelesaikan berbagai urusan penting di Vatikan. Beberapa orang dekatnya mengklaim bahwa beliau mengatakan, “Saya mungkin tidak akan berhasil kali ini.”
Di tengah kekhawatiran, Garda Swiss yang mempunyai tugas menjaga Paus mulai mempersiapkan upacara pemakaman, menurut laporan surat kabar Swiss Blick dan Daily Mail.
Kesehatan Paus Fransiskus yang kian rentan menimbulkan spekulasi mengenai masa depan kepemimpinannya. Beliau sebelumnya menyatakan bahwa jika kesehatannya tidak memungkinkan untuk menjalankan tugas, ia siap mengundurkan diri. Pernyataan ini mengingatkan pada keputusan Paus Benediktus XVI yang mundur pada tahun 2013 karena alasan kesehatan.
Meskipun Vatikan belum memberikan kepastian mengenai langkah selanjutnya, dunia kini menunggu perkembangan terbaru mengenai kondisi Paus Fransiskus. Para pengamat dan umat Katolik berharap agar beliau segera pulih dan dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik.
“Simak Juga: Penyakit Kawasaki, Peradangan Pembuluh Darah pada Anak”