Radio Senda 1680 – Banjir besar yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 tercatat sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari menyebabkan ketinggian banjir mencapai 3 meter, merendam 20 titik di tujuh kecamatan. Banjir mulai meluap pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah hujan lebat pada hari sebelumnya.
Curah hujan tinggi yang melanda Bekasi sejak 3 Maret 2025 menjadi faktor utama penyebab banjir. Hujan deras selama beberapa hari mengakibatkan volume air yang melimpah dan melebihi kapasitas sistem drainase yang ada di kota tersebut. Akibatnya, genangan air meluap ke jalanan, permukiman, dan area lainnya. Hal ini memperburuk kondisi, mengingat drainase yang ada tidak mampu menampung aliran air dalam jumlah besar.
“Simak Juga: Sritex Resmi Tutup Setelah 58 Tahun, PHK Ribuan Karyawan”
Selain hujan deras, limpahan air dari wilayah hulu Kali Bekasi, terutama dari Bogor, turut memperburuk keadaan. Air yang mengalir dari wilayah hulu ini membuat debit air di sungai Bekasi semakin tinggi, sehingga memperparah luapan air yang merendam berbagai kawasan.
Sungai Bekasi juga turut menjadi faktor penyebab utama. Aliran air dari pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi menyebabkan kenaikan debit air yang sangat besar. Kondisi ini membuat sungai tidak mampu menampung volume air, sehingga menyebabkan banjir di area sekitar sungai.
Salah satu masalah yang memperburuk banjir adalah belum selesainya pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Bekasi. Tanggul yang masih dalam tahap pembangunan tidak mampu menahan volume air yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan air meluap dan merendam pemukiman warga.
Infrastruktur pengendalian banjir di Bekasi juga masih perlu perbaikan. Sistem drainase yang ada belum cukup untuk mengatasi volume air yang melimpah dalam waktu singkat. Drainase yang belum maksimal membuat banjir meluas dan merendam lebih banyak area, dengan ketinggian mencapai 3 meter di beberapa tempat.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Jatiasih, dengan ketinggian mencapai 3 meter di beberapa titik. Wilayah seperti Perumahan Bumi Nasio Indah tercatat terendam dengan kedalaman sekitar 120 sentimeter, sedangkan Perum Jatiluhur, Perum Buana, dan Perum Graha Indah mengalami banjir setinggi 150 sentimeter. Titik tertinggi berada di Perum Pondok Gede Permai (PGP) dan Villa Jatirasa, yang tercatat terendam hingga 3 meter.
“Baca Juga: Rabu Abu dan Maknanya bagi Umat Katolik”