Berita Terkini

Siapa Pengganti Paus Fransiskus?

Radio Senda 1680 – Paus Fransiskus wafat pada Senin pagi, 21 April 2025, beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit karena infeksi pernapasan kompleks. Kepergiannya menandai akhir dari masa kepemimpinannya selama 12 tahun sebagai Paus dan membuka babak baru: siapa yang akan menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik selanjutnya?

Proses Pemilihan Paus Baru

Pemilihan Paus dilakukan oleh Kolese Kardinal, sekelompok pendeta senior Gereja Katolik yang berjumlah lebih dari 240 orang di seluruh dunia. Hanya kardinal di bawah usia 80 tahun yang memiliki hak suara dalam konklaf, yakni proses tertutup yang berlangsung di Kapel Sistina.

“Baca Juga: Hari Kartini, Semangat Perjuangan Emansipasi di Era Modern”

Dalam konklaf ini, sebanyak 138 kardinal berhak memilih, dan menariknya, 110 di antaranya diangkat oleh Paus Fransiskus sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa suara dalam konklaf kali ini akan lebih mencerminkan keberagaman Gereja secara global, dengan keterwakilan lebih besar dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Kandidat-Kandidat Potensial Pengganti Paus Fransiskus

Beberapa nama mulai mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus:

  • Peter Turkson dari Ghana dan Fridolin Ambongo dari Kongo. Mereka merupakan dua tokoh konservatif Afrika yang terkenal karena komitmennya pada keadilan dan perdamaian.
  • Luis Antonio Tagle dari Filipina, mantan Uskup Agung Manila, adalah salah satu nama favorit. Kepeduliannya terhadap kaum miskin dan nilai-nilai keadilan sosial, mirip dengan pendekatan Paus Fransiskus.
  • Peter Erdo dari Hongaria, seorang tradisionalis dan advokat dialog antar gereja. Ia juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang bisa menjadi jembatan bagi umat Kristen Timur.
  • Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan. Tokoh dengan jaringan luas dan pengalaman diplomatik tinggi.
  • Kandidat lain termasuk Matteo Zuppi (Italia) dan Mario Grech (Malta), yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup.

Masa Sede Vacante dan Peran Camerlengo

Selama periode “sede vacante”, yakni saat takhta kepausan kosong, Kardinal Kevin Farrell—Camerlengo saat ini—akan mengelola urusan administrasi Vatikan. Namun, ia tidak berwenang membuat keputusan doktrinal.

Dengan konklaf yang segera berlangsung, dunia kini menanti siapa sosok baru yang akan memimpin Gereja Katolik di era baru penuh tantangan dan harapan.

“Simak Juga: Parestesi Saraf, Ketika Rasa Kebas Tak Juga Hilang”