Skandal Seks di Kuil Buddha Thailand, 80.000 Foto Jadi Bukti
Radio Senda 1680 – Skandal seks mengguncang komunitas Buddha Thailand setelah beberapa biksu senior diperas oleh perempuan bernama samaran “Golf”. Perempuan tersebut diketahui menjalin hubungan intim dengan setidaknya sembilan biksu dan memeras mereka dengan bukti berupa foto dan video yang diambil secara diam-diam.
Menurut kepolisian Thailand, Golf berhasil mengumpulkan uang hingga 385 juta baht (sekitar Rp193 miliar) selama tiga tahun terakhir dari aktivitas pemerasan ini. Kasus skandal seks ini menjadi sorotan karena melibatkan tokoh-tokoh keagamaan yang selama ini suci dan tak tersentuh oleh skandal duniawi.
Penyidik yang menggeledah kediaman Golf menemukan lebih dari 80.000 file digital berupa foto dan video eksplisit yang ia gunakan untuk menekan para korban. File-file tersebut tersimpan rapi dan menunjukkan adanya pola sistematis dalam menjalankan aksinya.
“Simak Juga: FK USU dan Dompet Dhuafa Waspada Siap Perkuat Kolaborasi Sosial dan Kesehatan”
Menurut laporan, Golf juga menyamar dan masuk ke dalam lingkungan kuil selama beberapa waktu. Ia menjalin hubungan personal dengan para biksu sebelum mengungkapkan identitas aslinya. Ia bahkan mengaku hamil dari salah satu kepala biara di Bangkok dan menuntut tunjangan anak sebesar tujuh juta baht.
Skandal ini mulai terungkap pada pertengahan Juni 2025, ketika seorang kepala biara di Bangkok mendadak meninggalkan kuilnya dalam keadaan panik setelah menerima ancaman dari Golf. Ketika interogasi, ia mengakui telah menjalin hubungan dengan perempuan tersebut pada Mei 2024.
Kepolisian Thailand segera mengambil langkah cepat. Dalam penyelidikan lanjutan, mereka menemukan aliran dana mencurigakan yang mengarah pada tindak pencucian uang dan penggelapan dana keagamaan. Mereka akhirnya menangkap Golf, yang kini menghadapi sejumlah dakwaan, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang hasil kejahatan.
Ini bukan pertama kalinya institusi Buddha Thailand mengalami skandal besar. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah biksu terlibat dalam kejahatan lain seperti penggelapan, pelecehan seksual, dan bahkan perdagangan narkoba. Kasus ini menambah panjang daftar kontroversi yang mengikis kepercayaan publik terhadap otoritas keagamaan.
Pakar budaya menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap institusi keagamaan di Thailand tengah diuji. Banyak yang menyerukan reformasi internal, termasuk pengawasan lebih ketat terhadap para biksu dan transparansi dalam pengelolaan dana kuil.
Skandal ini telah menjadi perbincangan luas di media sosial, dengan warganet menuntut tindakan tegas dan reformasi sistemik. Ini agar nilai-nilai suci agama tidak terus tercoreng oleh tindakan segelintir oknum.
“Baca Juga: Nyaris Gagal Hati karena Suplemen Kunyit, Ini Kisah Perempuan AS”