Purwokerto – Radio Star Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) berhasil menggelar perayaan Radio Star Anniversary (ROTASI) yang ke-20 tahun. Serangkaian acara meriah turut memeriahkan peringatan ini, termasuk talkshow nasional bertajuk “GET READY: OPPORTUNITIES FOR THE RADIO INDUSTRY IN INDONESIA”. Acara tersebut berlangsung di Hall Perpustakaan UIN SAIZU pada Rabu, 6 November 2024, dengan menghadirkan Drs. Soleman Yusuf, M.M., Kepala Stasiun Siaran Luar Negeri RRI – Voice of Indonesia, sebagai pembicara utama.
Sebelum talkshow, ROTASI telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan, termasuk perlombaan announcer tingkat nasional secara daring. Hal ini dijelaskan oleh Zakiyyatul Fakhiroh, Vice General Manager Radio Star.
“Sebelumnya kami mengadakan lomba announcer nasional secara online. Kemudian ada pelantikan anggota muda Radio Star, dilanjutkan dengan talkshow, lomba live report secara offline, serta farewell party yang dikemas dalam sarasehan bersama para alumni,” ungkap Zakiyya.
Talkshow kali ini menjadi salah satu gebrakan besar bagi Radio Star. Pemilihan narasumber dinilai sangat relevan dengan tema yang diangkat, mengingat tantangan besar yang dihadapi industri radio di era media baru.
Zakiyya mengungkapkan bahwa radio saat ini menghadapi tantangan besar akibat perkembangan new media. Namun, ia menegaskan bahwa di balik tantangan tersebut terdapat peluang besar yang bisa dimanfaatkan.
“Radio sering dianggap usang, padahal masih ada potensi besar yang bisa digali. Kami memilih Pak Soleman sebagai narasumber karena pengalamannya sebagai Kepala Voice of Indonesia. VOI adalah bagian dari RRI yang punya jaringan luas, sehingga ada banyak ilmu yang bisa dipetik dari beliau,” jelas Zakiyya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Tamara, salah satu anggota muda Radio Star. Ia menyoroti bahwa new media seperti YouTube dan TikTok dapat menjadi alat untuk mempopulerkan kembali radio.
“Sebagai generasi muda, kita harus peka melihat potensi media baru untuk membesarkan nama radio,” ujar Tamara.
Drs. Soleman Yusuf pun menambahkan bahwa radio tidak akan pernah mati, melainkan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan esensi aslinya.
Talkshow ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para peserta, salah satunya Tania Rahayu, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam. Ia mengaku bahwa sesi talkshow ini sangat bermanfaat, terutama karena relevansinya dengan mata kuliah produksi siaran radio yang sedang ia pelajari.
“Talkshow ini memberi wawasan baru tentang dunia radio. Sangat inspiratif, apalagi saya bisa langsung bertemu dengan Pak Soleman, sosok penting dalam industri radio. Mungkin nanti setelah lulus, saya bisa terjun di bidang ini,” ungkap Tania.
Sebagai bagian dari peringatan ROTASI ke-20, sebanyak tiga puluh anggota muda Radio Star resmi dilantik. Zakiyya berharap mereka dapat berkomitmen penuh dan membawa Radio Star menuju pencapaian yang lebih baik.
“Harapan utama kami adalah agar anggota baru ini tetap stabil dalam komitmen mereka dari awal hingga akhir. Kami ingin Radio Star terus berkembang menjadi lebih baik, mengingat komunitas ini berada di bawah naungan fakultas,” tegasnya.
Zakiyya juga mendorong para anggota muda untuk menggali pengalaman dan keterampilan selama bergabung di Radio Star.
“Radio Star adalah tempat pengabdian, tapi pengabdian ini akan memberi manfaat besar. Bukan hanya soal kerja keras, tapi juga pengalaman yang berharga,” tambahnya.
Tania Rahayu juga menyampaikan harapannya agar Radio Star dapat menjadi wadah komunikasi yang lebih dekat dengan mahasiswa.
“Saya berharap Radio Star bisa menjadi pusat pelatihan komunikasi bagi teman-teman mahasiswa, khususnya di bidang penyiaran. Semoga ke depannya Radio Star semakin besar dan dikenal luas,” ujarnya.
Dengan serangkaian inovasi dan regenerasi yang telah dilakukan, Radio Star UIN SAIZU optimis untuk terus menghadirkan kontribusi nyata dalam dunia radio, baik di lingkungan kampus maupun secara nasional. Selamat ulang tahun ke-20, Radio Star! 🎉