Asyik! Harga Pertamax Turun per 1 Juni, Kini Rp12.100 per Liter
Radio Senda 1680 – Mulai 1 Juni 2025, PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di seluruh Indonesia. Penurunan ini disambut baik oleh masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi yang selama ini mengandalkan Pertamax untuk performa mesin yang lebih baik.
Mengutip laman resmi Pertamina, harga Pertamax di wilayah Jawa dan Bali turun menjadi Rp12.100 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Di Kalimantan Selatan, harga turun menjadi Rp12.700 per liter dari Rp12.950. Sementara di Papua Barat Daya turun menjadi Rp12.400 dari Rp12.700 per liter.
“Simak Juga: Eks Guru Besar USU Kembali Sebut Jokowi Bohong Soal Skripsi”
Penurunan harga ini berlaku serentak di seluruh SPBU Pertamina dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga komoditas lainnya.
Penyesuaian ini mengacu pada implementasi Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Aturan ini mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM jenis bensin dan solar yang disalurkan melalui SPBU.
Formula tersebut mempertimbangkan berbagai komponen, seperti harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah, biaya distribusi, dan margin keuntungan badan usaha. Tujuannya adalah menciptakan transparansi serta menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan keberlanjutan usaha penyedia BBM.
Penurunan harga Pertamax ini berdampak positif terhadap pengeluaran rumah tangga, terutama kelas menengah ke atas yang rutin menggunakan Pertamax. Selain itu, langkah ini bisa mendorong peralihan pengguna BBM jenis lain yang kualitasnya lebih rendah. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi dan menjaga performa kendaraan.
Bagi pelaku usaha logistik dan transportasi yang sebagian armadanya menggunakan Pertamax, penurunan harga ini juga bisa menurunkan biaya operasional. Meski tidak terlalu besar, selisih harga tetap memberikan efek psikologis positif di tengah situasi ekonomi yang masih menantang.
Dengan harga yang lebih kompetitif, harapannya adalah pemerintah dan Pertamina semakin gencar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya efisiensi penggunaan BBM dan pemanfaatan energi bersih. Langkah penyesuaian ini juga bisa menjadi momentum untuk mempercepat transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.
“Baca Juga: Ganti Pembalut Berapa Kali Sehari? Begini Saran Medisnya”