Iran Lancarkan Serangan ke Pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar
Radio Senda 1680 – Iran melancarkan serangan rudal terhadap pasukan Amerika Serikat yang berada di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, pada Senin, 23 Juni 2025. Serangan ini merupakan respons Teheran atas serangan AS sehari sebelumnya yang menargetkan situs nuklir Iran.
Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan bahwa pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) membenarkan serangan tersebut. Teheran menyebutnya sebagai “serangan rudal yang kuat dan merusak terhadap pangkalan militer Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar.” Tasnim bahkan menggambarkan operasi ini sebagai “Kabar Kemenangan” bagi Iran.
“Baca Juga: USU Melejit di Peringkat Dunia: Naik 200 Posisi di QS-WUR 2026”
Ledakan terdengar di langit Doha, ibu kota Qatar. Pangkalan Udara Al Udeid, yang menampung sekitar 10.000 tentara AS, merupakan instalasi militer terbesar Amerika di Timur Tengah. Suar terlihat di atas Doha, dan ledakan keras sempat mengguncang wilayah sekitar.
Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan bahwa Angkatan Udaranya berhasil mencegat serangan rudal tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa maupun cedera akibat insiden ini. Namun, situasi tetap tegang. Dilaporkan bahwa pasukan AS di lokasi lain, termasuk di Irak dan Bahrain, kini dalam kondisi siaga penuh menghadapi potensi serangan lanjutan dari Iran.
Sehari sebelum serangan balasan Iran, Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS telah menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran yang terletak di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan itu dilakukan dalam koordinasi dengan Komando Pusat Angkatan Bersenjata Amerika (CENTCOM).
Menyusul ketegangan ini, Kedutaan Besar AS dan Inggris di Qatar telah mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk tetap berada di tempat perlindungan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Pemerintah Qatar pun menutup wilayah udaranya sementara waktu untuk memastikan keselamatan penduduk dan pengunjung.
Amerika Serikat mendirikan Pangkalan Udara Al Udeid pada 1996 di atas lahan seluas sekitar 24 hektare. Pangkalan ini menjadi pusat operasi penting bagi AS di kawasan, termasuk untuk misi di Irak, Suriah, dan Afghanistan. Hampir 100 pesawat militer dan drone ada di pangkalan ini, yang juga menjadi markas Komando Pusat Tempur AS (CENTCOM).
Selain Qatar, pasukan AS juga ada di beberapa negara Timur Tengah lainnya seperti Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Wilayah-wilayah ini menjadi pusat logistik, operasi militer, dan pengumpulan intelijen penting bagi strategi militer Amerika di kawasan.
“Simak Juga: Kaitan Periodontitis dan Jantung, Ancaman dari Mulut ke Jantung”